Mataram, Lombok Barat – Generasi muda adalah aset bangsa yang tak ternilai, namun di era digital ini, mereka juga rentan terhadap berbagai ancaman modern. Menyadari hal tersebut, Polda NTB melalui Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) terus berupaya membekali para pelajar dengan pengetahuan dan pemahaman yang kuat. Pada Senin, 30 Juni 2025, Paur Sibinpenakta Ditbinmas Polda NTB, Iptu Wiwin Widarti, hadir di SMKN 1 Narmada untuk memberikan sosialisasi komprehensif kepada siswa-siswi. Acara yang dimulai pukul 10.00 WITA hingga selesai ini mencakup berbagai topik krusial, mulai dari bahaya radikalisme, pembinaan karakter, hingga pencegahan penyalahgunaan narkoba dan judi online.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polda NTB dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif, sekaligus membentengi pelajar dari pengaruh negatif yang bisa merusak masa depan mereka. Ratusan siswa dan siswi SMKN 1 Narmada tampak antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan oleh Iptu Wiwin Widarti.
Iptu Wiwin Widarti membuka sesi dengan menekankan pentingnya pembinaan karakter bagi setiap individu, terutama di usia remaja. Ia menjelaskan bahwa karakter yang kuat akan menjadi fondasi utama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
“Kalian adalah harapan bangsa. Oleh karena itu, penting sekali untuk memiliki karakter yang kokoh, berintegritas, dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Karakter yang baik akan membimbing kalian membuat keputusan yang tepat, dan ini dimulai dari hal-hal kecil dalam keseharian,” ujar Iptu Wiwin Widarti dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, topik sensitif mengenai anti-radikalisme juga menjadi fokus utama. Iptu Wiwin menjelaskan ciri-ciri dan bahaya paham radikal yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ia mengajak para siswa untuk kritis terhadap informasi yang diterima dan tidak mudah terprovokasi oleh ajaran-ajaran yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. “Paham radikalisme adalah ancaman nyata yang bisa menyusup ke mana saja, termasuk ke lingkungan sekolah. Kenali tanda-tandanya dan jangan pernah ragu untuk melaporkan jika ada indikasi penyebaran paham tersebut di sekitar kalian,” tegas Iptu Wiwin, menekankan peran aktif siswa dalam menjaga lingkungan yang aman.
Bahaya Narkoba dan Judi Online: Ancaman Masa Depan
Dalam sesi berikutnya, Iptu Wiwin Widarti juga menyoroti bahaya penyalahgunaan narkoba yang masih menjadi momok bagi generasi muda. Ia menjelaskan dampak buruk narkoba, tidak hanya pada kesehatan fisik dan mental, tetapi juga pada masa depan pendidikan dan karir. Siswa diajak untuk menjauhi narkoba dan tidak tergoda ajakan dari pihak manapun.
“Narkoba itu awal dari kehancuran. Jangan pernah coba-coba, karena sekali masuk, sangat sulit untuk keluar dari jeratnya. Fokuslah pada pendidikan dan cita-cita kalian, jangan biarkan narkoba merenggut semua itu,” pesannya dengan nada serius.
Selain……
2
Selain narkoba, fenomena judi online yang kian merebak juga tak luput dari perhatian. Iptu Wiwin menjelaskan modus operandi judi online dan kerugian yang ditimbulkannya, baik secara finansial maupun mental. Ia mengingatkan para siswa untuk tidak tergiur dengan iming-iming keuntungan instan yang pada akhirnya hanya akan merugikan diri sendiri dan keluarga. “Judi online itu seperti lubang hitam yang siap menelan semua tabungan dan masa depan kalian. Jangan pernah mendekatinya. Manfaatkan waktu dan uang kalian untuk hal-hal yang positif dan membangun,” imbuhnya.
Kemajuan teknologi informasi membawa kemudahan, namun juga potensi risiko, terutama di media sosial. Iptu Wiwin Widarti mengimbau siswa-siswi untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Ia menekankan pentingnya etika berkomunikasi di dunia maya, menghindari penyebaran berita bohong (hoaks), ujaran kebencian, atau konten negatif lainnya.
“Jejak digital kalian di media sosial itu abadi. Pikirkan baik-baik sebelum mengunggah atau membagikan sesuatu. Gunakan media sosial untuk hal-hal yang produktif, misalnya untuk belajar, mencari informasi positif, atau mengembangkan minat,” saran Iptu Wiwin.
Terakhir, Iptu Wiwin juga memberikan pemahaman penting mengenai waspada pelecehan seksual. Ia menjelaskan berbagai bentuk pelecehan seksual dan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Siswa-siswi diajarkan untuk berani bersuara jika mengalami atau menyaksikan pelecehan seksual, serta tidak takut untuk mencari bantuan dan perlindungan. “Tubuh kalian adalah milik kalian sepenuhnya, tidak ada seorang pun yang berhak menyentuh atau melecehkan kalian. Jika ada yang mencoba, jangan diam! Segera laporkan kepada orang tua, guru, atau pihak berwajib,” pungkas Iptu Wiwin, menekankan pentingnya keberanian dan kesadaran diri.
Sosialisasi ini diharapkan dapat membekali siswa-siswi SMKN 1 Narmada dengan pengetahuan yang cukup untuk melindungi diri dari berbagai ancaman modern dan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter, berprestasi, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Polda NTB akan terus berkomitmen untuk mendukung pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat.