Harmoni Terwujud Saat Babinsa Dampingi Ibadah Piodalan

Lombok Barat, NTB – Suasana Banjar Kertawinagun terasa sakral. Umat Hindu dari Dusun Gubuk Bali berkumpul dengan busana adat, membawa canang sari, dupa, dan sesajen. Bau harum dupa mengiringi lantunan doa pada upacara Piodalan atau Pujawali Purnama Sasih Ketiga. Di tengah khidmatnya ibadah, sosok berseragam loreng tampak berdiri sigap di sudut area pura, Minggu (7/9/2025).

 

Dia adalah Serda Heriyanto, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Jembatan Gantung, Komandi Rayon Militer (Koramil) 1606-04/Gerung. Dengan senyum ramah, ia menyapa warga satu per satu, memastikan suasana tetap aman. “Kami ingin warga bisa beribadah dengan tenang. Kehadiran kami bukan hanya tugas, tapi juga bentuk kepedulian,” ujarnya.

 

Mangku Komang Wijana, Tokoh agama hindu yang mempimpin upacara tersebut mengapresiasi kehadiran Babinsa. “Kami merasa nyaman karena ada yang menjaga. Kehadiran Babinsa membuat kami merasa diperhatikan,” ungkapnya.

 

Tak hanya tokoh agama, warga pun merasakan hal yang sama. Made Aryani, salah satu umat yang hadir, mengaku lebih tenang dengan pengamanan yang dilakukan. “Anak-anak kami bisa ikut sembahyang tanpa rasa takut. Rasanya seperti punya saudara yang ikut menjaga,” katanya sambil tersenyum.

 

Pengamanan ini bukan sekadar rutinitas. Ini adalah wujud nyata sinergi TNI dengan masyarakat. Di tengah keberagaman agama dan budaya, kebersamaan seperti ini menjadi perekat harmoni di Lombok Barat. Upacara pun berakhir dengan penuh rasa syukur, meninggalkan pesan persaudaraan yang kuat antara aparat dan warga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *